Ulangan seperti iseng-iseng kah “guru jarang masuk adalah hal yang termasuk membuat murid malas berada di sekolah lama-lama… terus pulang deh, sehingga murid kurang mendapatkan haknya lagi, selain itu pada saat ulangan adalah ajang mencari cara paling ampuh untuk membodohi guru, bukan sebagai menjadi siswa yang terbaik. Seandainya dengan tes agar cara untuk membuat siswa membaca dan belajar, kenapa tidak melakukan latihan setiap hari dengan menjelaskan, memberi perhatian dan dengan mencari cara yang membuat murid mudah mengerjakan suatu soal.
Ada sebagian guru ketika bab dalam satu semester sangat banyak, lalu mengajarkan bab dengan banyak tanpa mengetahui murid itu
mengerti atau tidak dengan apa yang dijelaskan dan pada saat tes si murid mencontek/membuat kebetan, menyembunyikan buku di bawah meja. Nah lho apa bisa kedepannya murid menjadi orang sukses ? Bertambah lagi pengangguran di negeri ini.
Mengajar adalah sebuah tugas yang diperlukan etos kerja.Jika seorang guru mengerti akan arti etos kerja, dedikasi dan ketulusan insya Allah siswa Indonesia menjadi orang sukses, tidak hanya mengajarkan kepada murid tentang pelajajaran saja tetapi murid membutuhkan siraman rohani, terbuka, etika, tatakrama dalam hidup sebagai bentuk perhatian, karena tidak semua murid mendapat perhatian yang lebih dari orang tua dirumah masing-masing, sehingga kenakalan disekolah sebagai bentuk cari perhatian”.
Setuju dengan pelajaran Bimbingan Konseling.
“ada guru BK di sekolah tapi kenapa tidak ada pelajarannya ? Saya sendiri lebih senang bertanya kepada guru yang terbuka kepada murid daripada guru galak yang menciutkan nyali saya duluan sebelum bertanya. Pelajaran BK adalah salah satu solusi terbaik dalam memecahkan suatu masalah di sekolah, secara otomatis murid akan mencurahkan isi hatinya kepada gurunya sehingga saling ada kontak hubungan langsung yang terkait lalu bersama-sama mencari solusinya”.
Sekian dulu ia, lain waktu saya lanjutkan kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar