Seni Gambar dan Tulisan Haniv

Blog yang iseng-iseng haniv buat untuk mempublikasikan hasil karya haniv kepada dunia. Selamat menikmati sahabat!!!

Selasa, 14 Desember 2010

Tata Usaha, Guru Galak dan Menjelang Tes

Tata Usaha
Sebentar lagi saya menyelesaikan tugas saya sebagai murid sekolah di sebuah SMK Negeri terkenal di Bekasi, banyak yang saya alami di sekolah ini dengan kenakalan-kenakalan saya. Saat kelas 1 saya sering cabut pelajaran karena guru yang mengajar galak, saya takut dihukum karena tidak mengerjakan tugas dan lain-lain.
Sejenak saya berfikir “kenapa guru ini bisa segalak itu tanpa menanyakan alasan murid tersebut, padahal setiap orang memiliki aktifitas hidup masing-masing yang mungkin pada saat itu tidak dapat ditinggalkan, secara tidak
langsung murid-murid yang menyaksikan akan takut kepadanya yang membuat orang menjadi takut bertanya, menghindarinya apa lagi menyapanya, saya sangat ingin mengetahui isi pikirannya, saya tahu dia ingin murid-muridnya menjadi orang berguna tapi ia melupakan dedikasi dan ketulusan dalam dirinya bahwa ia seorang guru.
Mengeluarkan ‘uang = nilai’, “Lalu kenapa siswa harus membayar mahal dengan alasan sebuah nilai yang tidak lain dengan sifat memakasa ‘harus wajib’, padahal banyak teman-teman saya yang ekonominya kurang, ketika mereka tidak mampu membayarnya mereka tidak dapat nilai, lain lagi dengan kasus buku, sering menggonta ganti buku pelajaran sengaja supaya mereka mendapat untung sampingan mungkin dan buku angkatan yang lalu tidak terpakai, atau bukunya sama tapi harus membeli yang baru kepadanya tidak boleh beli ditempat lain, sehingga membayar dua kali, toh isinya sama saja.
“Dalam Islam mengajarkan kepada saya bahwa ilmu dunia itu tidak ada artinya nanti di akhirat dan ilmu akan berguna apabila kita mengajarkannya kepada orang lain. Seandainya saya menjadi guru saya akan memberikan ilmu saya secara cuma-cuma layak teko yang menuangkan airnya pada gelas yang kosong seperti ayah saya yang bela-belain mengajar jam 4 subuh dan pulang dari kantor tanpa dibayar saya sangat salut dengan beliau, saya lebih bangga apabila murid saya lebih pintar, lebih sukses dari saya daripada murid saya menjadi pengangguran di masyarakat karena tidak bisa membayar mahalnya pendidikan”.
Setiap mau ulangan diwajibkan melunasi ‘ADMINISTRASI SEKOLAH’ kalau tidak ‘TIDAK BOLEH MENGIKUTI TES’. Dengan bayaran naik tetapi fasilitas sekolah yang perlu dipertanyakan. Waduh begitu sulitnya mau pintar di negara ini, mudah-mudahan hanya terjadi di sekolah saya saja, saya tidak bisa bayangkan kalau di negara ini semua sekolah seperti ini. Yang ada dipikiran saya saat ini “bagaimana dengan anak cucu saya selanjutnya apabila pendidikan sekarang ini sudah seburuk ini ? mampukah mereka sukses atau menjadi orang tak berguna di masyarakat ?”
sekian dulu tulisan saya sekarang ini, kalau ada kesempatan saya akan melanjutkannya. :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar