Terlalu banyak Mall di Indonesiaku ini, bahkan menjadi nomor wahid di dunia dengan Mall terbanyak, perlu bangga enggak ia ?. Begitu banyak masyarakat berbelanja ke Mall…oops berbelanjakah mereka ?…tidak semua masyarakat berbelanja di Mall, kebanyakan hanya jadi tempat rekreasi, hanya jadi tempat cuci laundry…ehh salah cuci mata, hanya melihat-lihat, hanya jadi tempat mejeng, tempat mencari pasangan mungkin ?, bisa juga jadi tempat ngumpul (ngumpul doang belanja mah enggak)dan terakhir sebagai tempat perbandingan harga. Seperti saya yang merasa termasuk masyarakat elite (ekonomi sulit)dengan rumah mewah (mepet sawah) hanya menjadikan Mall sebagai tempat membandingkan harga dengan tempat-tempat seperti pasar tradisional. Saya sendiri lebih suka berbelanja di pasar Senen, pasar Jatinegara dan pasar Taman Puring, selain…
1. Murah meriah bos.
2. Ada seninya ketika saya berebut dan berdesak-desakan dengan pembeli lainnya, hehe.
3. Kalau belanja tidak ada penjual yang mengikuti saya, karena saya agak sedikit risih walau yang ngikutin cantik
, habis sebentar-sebentar dia sudah tanya ini itu ini itu.4. Bisa ditawar …sudah ditawar kalau beli banyak dapat diskon lagi, wah wah wah mantap.
5. Banyak original juga karena kemungkinan barang-barang import yang masuk secara ilegal, toh pas digunakan sama dengan yang dijual di Mall, saya sadar kalau saya beli di tempat seperti itu pemerintah rugi karena tidak dikenakan pajak. Tapi tunggu dulu pak dirjen pajak, lihat yang di Mall jelas orang mampu yang bisa membayar sewa dan pajak toko yang megah, jadi saya lebih memilih belanja pada orang yang kurang mampu tapi berhati kaya, karena mereka tahu apabila mereka menjual dengan harga murah mereka mungkin tidak bisa makan hari ini, tapi mereka masih memberi kemurahan harga. Saya berdo’a semoga penjual seperti itu cepat kaya dengan hati yang kaya pula, amin.
6. Ketika keluar dari toko tidak ada rasa gengsi, beda dengan di Mall yang rata-rata orang kaya semua ketika keluar dari toko tidak beli apa-apa, nah lho nagapain dong ? yupz kamu benar, cuma ngacak-ngacak doang, hehe.
7. Saat saya mau masuk Mall besar di daerah Bekasi ternyata ribet banget, nagmbil tiket parkir dulu mau masuk, stempel tiket sana-sini, nyari parkiran kosongnya juga susah, mau keluar harus memperlihatkan STNK dulu…untung enggak kasih lihat yang lain-lain (awas jangan berpikir kotor), dan terakhir nunjukin tiket lagi terus bayar dech, akhirnya keluar juga hahhh lega.
Saya rasa sekian dulu nich penilaian saya terhadap tempat ini, mungkin disambung di lain kesempatan
. Ambil yang Positifnya saja oke…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar